Posts

Discoveries/Enlightenment?

Dari dulu gue selalu bertanya dan mencari tahu gimana caranya seseorang bisa memiliki "nilai lebih" dibandingkan orang lainnya.  Bagaimana satu atau sekelompok orang itu lebih dihargai sehingga diperlakukan lebih baik dan tidak didiskriminasi. Apakah memang cukup dengan ramah, baik hati, rajin menabung, dan jujur kita akan diperlakukan lebih baik? lol. Sewaktu gue kecil, gue rasa gue nggak pernah berada di posisi yang "menguntungkan" in my social standards , gue ga langsung sadar tapi orang-orang di sekitar yang menotis hal tersebut dan called me out . Gue gemuk, probably not as pretty as my sister and other girls around me at the time, nor smart as my sis (again, I guess my sis is inheriting all the good traits from my ancestors, what a lucky dog. B tw I could say this based on real data which is an IQ test I took in preschool, she scored a lot higher. Plus, she got complimented that she looked a lot like my mother in her chilchood while they weren't commenti

Cold Hearted Bit*h

Image
Halo! Beberapa waktu terakhir ini gue lagi sering bermain chatting slash dating app . Salah satu aplikasi yang gue mainkan adalah aplikasi chat dengan stranger yang dilakukan dengan cara membuat sebuah status. Nanti seseorang yang tertarik akan menjawab dengan cara me- reply status tersebut atau dengan cara chat langsung ke si pembuat status. Semuanya secara anonim, kita cuma butuh display name aja.  Melalui aplikasi ini gue bertemu dengan cukup banyak tipe orang. Banyak pertanyaan juga yang memang gue lontarkan. Mulai dari pertanyaan tentang job description dari suatu role pekerjaan tertentu hingga pertanyaan yang cukup ribet tentang gimana seseorang sudah bisa healed dari trauma-nya. Banyak dari mereka yang ternyata sangat membuka pikiran gue sendiri, banyak juga yang gak jelas, sih.  Satu hal yang gue sadari mengenai aplikasi ini adalah gue suka app ini karena dia bisa dengan mudah mempertemukan kita dengan seseorang yang punya interest or at least , topik pembicaraan yang

Bingung.

Hai!  Buat siapa pun yang membaca. Sudah lama banget rasanya nggak curhat berdalih menulis yang proper di blog ini, hehehe. Gimana rasanya 2020 -- sampai 2021 awal kalian guys ? Gimana karantina, WFH, dan lain-lainnya? Apakah menyenangkan, memusingkan, membosankan, atau biasa aja? Gue sendiri ingat persis gimana di awal karantina itu gue senang banget bisa pulang ke rumah, kumpul bareng keluarga yang jarang ketemu (hanya sesekali kumpul lengkap, karena adik gue juga sibuk kuliahnya).  Tapi kok lama-lama gue jadi gak suka, karena kuliah harus online . I miss being in a physical room. I miss seeing my lecturers and my friends-- and their expressions-- live.  Kayanya gue cukup orang yang butuh interaksi fisik saat berinteraksi dengan sesesorang. I need to touch, and see it in live picture . Ya pokoknya gue gak terlalu suka saat hidup gue saat karantina harus bergantung 24/7 pada internet, laptop, dan hape. Bahkan gue sampe sering missing absen saking sudah lelahnya berurusan dengan dari

Ms Rona

Image
Hello! It's been so long since the last time i posted a writing here. Since the last time i post something here, i never get a chance to prepare a post properly (as if the other posts are proper, duh.) Anyway, i just want to update something here with something that i have been doing, regularly. a grumpy princess    i see you Thanks to quarantine, or what we call PSBB here, I got to dig deeper on how to stay sane in this kind of situation. I found joy when i draw, it's like expressing your thoughts and feelings but in a visual way. When i see the colors and the strokes, i felt like my body releases so much endorphin. Well, that is an update. I hope whoever read this have their own ways to keep their mind sane. It's a challenge, though. until next time.

Ekspektasi

Dulu, sewaktu gue masih seumuran SD tingkat akhir sampai SMP, gue suka banget baca novel teenlit (teen literature) . Gue suka banget ke gramedia, setiap ke mal selalu menyempatkan diri buat ke gramedia dan liat-liat buku baru, atau buku yang belum pernah gue baca. Sebenernya dari zaman SD, gue suka banget sih baca komik. Terutama komik shoujo (serial cantik) dan detektif conan, kalo shoujo isinya gak jauh-jauh dari cerita cinta remaja nanggung gitu, kalo detektif conan pasti tau lah ya, tentang kasus-kasus kriminal atau misteri gitu. Gue suka banget baca keduanya, tapi, emang dari awal lebih condong ke cerita romansa-romansa gitu lah. Kemudian pas SMP, gue mulai berubah haluan menjadi pembaca novel teenlit banget. Gue suka banget baca teenlit (dan kisah-kisah romantis lainnya) karena gue bisa membayangkan kalo gue bisa ada di posisi si tokoh tersebut.  Showered with much love and affection .  Being loved and appreciated.  Ketemu pada berbagai ketidaksengajaan dan berakhir bahagia

Hitam Atau Putih?

Image
a black and white landscape of Bandung City from a hotel balcony (7/7/19) Akhir-akhir ini kayanya otak gue bekerja dengan intensitas yang sangat tinggi.  I don't know apakah salah satunya karena Bulan September semakin dekat, yang berarti angka 20 tahun bakalan ada di depan mata.  Emang sih umur itu abstrak, tapi hal abstrak itu mempengaruhi banyak sekali hal di pikiran gue (termasuk lo juga, mungkin).  Beberapa bulan menjelang umur 20 (yang sudah bisa dibilang dewasa lah kalo kata society ). Diri gue, khususnya otak, bergerak sangat dinamis atau bahkan bisa dibilang sangat random sampe kadang rasanya otak gue mau gue copot aja dari kepala karena pusing mikir mulu. Banyak banget hal yg udah terjadi selama hampir 20 tahun gue hidup, banyak hal yang gue lihat, dengar, dan rasakan.  Ya, perasaan.  Kalo bisa dibilang, gue termasuk salah satu orang yang cukup sensitif. Gue bisa dikategorikan sebagai ISFJ ( don't start saying MBTI isn't relevant enough to pictur